Soeripto bukanlah kader Islam macam Masyumi tapi justru kader Partai Sosialis Indonesia, dia bergabung dengan GMSOS (Gerakan Mahasiswa Sosialis) sejak tahun 1957 dan ketika tokoh-tokoh PSI bergabung dengan rezim orba Soeripto juga menjadi salah satu dari mereka.Ia kemudian menjadi anggota BAKIN ( Badan Koordinasi Intelejen Negara ) pada era 70-80 an , sebuah organisasi intelejen orba legendaris yang menggunakan cara fasis dalam operasinya, dimana ayah memata-matai anaknya , anak memata-matai ibunya dll. Cara yang ditempuh BAKIN pada masa itu biasanya dengan menyusupkan kader-kader binaannya pada organisasi organisasi yang ada , dari organisasi pelajar , mahasiswa sampai profesi/buruh. Soeripto bahkan pernah menjadi orang nomor dua di BAKIN yaitu ketika ia menjabat sebagai Kepala Staff nya sekaligus jadi Sekretaris Lembaga Studi Strategis. Dan Partai Sosialis Indonesia adalah partai yang sangat anti Islam, doktrin anti Islam ini sangat kental pada tokoh-tokohnya yang kemudian jadi arsitek orba.
Beberapa tokoh PSI lainnya
yang terkenal diantaranya adalah Ali Moertopo yang bergerak di bidang politik
dan merupakan arsitek penghancuran Masyumi pada masa pra orba juga
menghancurkan gerakan-gerakan politik islam lainnya, lalu L.B Moerdani di
bidang militer saya rasa tidak perlu disebut lagi ulahnya termasuk pembersihan tentara
“hijau” misal dengan memerintahkan tentara latihan pada saat sholat jum’at
selain aksi-aksi pembantaian dan pembersihan tokoh tokoh Islam seperti
pembantaian kyai NU di Jawa Timur dengan tuduhan Komando Jihad , peristiwa Priok
dll. Lalu di bidang ekonomi, ada Soemitro Djoyohadikusumo ( Ayah Prabowo) yang menghancurkan pengusaha dan pedagang
muslim dengan kebijakannya yang sebagian besar adalah pengusaha yang
berafiliansi pada Syarekat Islam dan Muhammadiyah juga pengusaha Banteng, akibatnya
ummat Islam kehilangan kemandirian ekonominya dan ormas Islam pun menjadi
sangat tergantung pada pemerintah. Bagi yang nonton film “ GIE” yang baru terpilih jadi film terbaik pasti
melihat juga peranan tokoh satu ini dalam PSI.
Semua orang yang pernah
bergabung dengan pergerakan Islam pasti tahu era ketika pemerintah sangat keras
pada aktivis islam adalah di era 70-80 an dimana intelejen waktu itu menjadi
ujung tombaknya. Dan di era ini juga Soeripto jadi orang penting di intelejen. Jadi
sangat mengherankan kalau sekarang dia justru dipuja sebagai tokoh Islam.
Dan yang lebih mengherankannya
lagi kelompok radikal harokah ini justru menguat pada era ini, padahal semua
gerakan islam pada masa itu justru sedang tiarap, PII dibubarkan , HMI terpecah
jadi dua , organisasi saya BKPRMI juga dibubarkan tahun 1978.
Dan bagaimana mereka memiliki
dana yang nyaris tidak terbatas , majalah Sabili misalnya terbit dengan oplah
besar jaringan luas , harga murah tapi tanpa iklan , kalaupun ada iklan cuma
iklan
pengusaha kecil kayak toko buku , toko sarung atau lembaga pelatihan. Demikian juga buku-buku harokah yang begitu menjamur pada masa itu.
pengusaha kecil kayak toko buku , toko sarung atau lembaga pelatihan. Demikian juga buku-buku harokah yang begitu menjamur pada masa itu.
Dan gerakan harokah ini dengan
cepat melibas organisasi-organisasi dakwah masjid.Beberapa organisasi remaja
masjid kuat pada era itu dengan cepat dikuasai mereka dimana mereka kemudian
merubah kurikulumnya menjadi kurikulum radikal dan lebih beriorientasi ke dalam
bahkan menjadi organisasi tertutup, sementara sebelumnya organisasi remas lebih
banyak bergerak ke luar dengan melakukan pembinaan-pembinaan dan kampanye
penyadaran kepada kalangan remaja (sebuah peran yang sekarang ditinggalkan
organisasi masjid dan cuma dijalankan oleh sejumlah LSM).
Dan bagi yang punya pengalaman di organisasi remaja masjid di era itu bahkan ikut bertarung melawan aksi-aksi pengambil alihan oleh harokah pasti tau peristiwa-peristiwa itu terjadi pada sekitar era akhir 80 an sampai pertengahan 90 an.Dan disinilah peran Soeripto yang menjabat sebagai Ketua Tim Penanganan Masalah Khusus Kemahasiswaan DIKTI/Depdikbud (1987-2000) sebagai wakil dari pihak intelejen BAKIN.
Dan bagi yang punya pengalaman di organisasi remaja masjid di era itu bahkan ikut bertarung melawan aksi-aksi pengambil alihan oleh harokah pasti tau peristiwa-peristiwa itu terjadi pada sekitar era akhir 80 an sampai pertengahan 90 an.Dan disinilah peran Soeripto yang menjabat sebagai Ketua Tim Penanganan Masalah Khusus Kemahasiswaan DIKTI/Depdikbud (1987-2000) sebagai wakil dari pihak intelejen BAKIN.
Silahkan saja periksa C.V dari
Suripto itu. Para aktivis pun sebenarnya sudah
tau si srigala berbulu domba ini sejak dulu.
Jadi inilah jawabannya kenapa
anggota intelejen yang tangannya berlumuran darah ummat Islam seperti Soeripto
tiba-tiba sekarang namanya dibersihkan oleh orang harokah bahkan dijadikan sebagai
salah satu petinggi mereka. Bahkan dia dipuja-puja sebagai pahlawan perang Bosnia padahal
kesana pun nggak pernah selain dari propaganda orang-orang KAMMI dan PKS saja. Harokah
itu tidak lebih dari rekayasa intelejen dan orang-orang PSI justru untuk
menghancurkan Islam dan pergerakan Islam. Makanya ujung senjata mereka selalu diarahkan
pada ormas-ormas Islam , termasuk tokoh dan aktivisnya, itulah sebabnya juga
mereka tidak pernah mengajarkan agama pada
pengikutnya tapi malah mengajarkan kebencian pada sesama muslim termasuk budaya takfir.
pengikutnya tapi malah mengajarkan kebencian pada sesama muslim termasuk budaya takfir.
Ikuti jawaban mereka yang pro pks/ pro-Suripto di sini
Anda sendiri sepertinya bukan orang islam. Saya 10 tahun lebih bergabung ke harokah yang sekarang menjadi PKS, dan sekarang sudah 5 tahun saya meninggalkannya. Yang anda gambarkan jauh dari yang saya rasakan, saya sempat menjadi ketua remaja masjid, tapi gak ekslusif dan tertutup seperti yang anda tuduhkan.
ReplyDeleteLatar belakang saya, keluarga ibu orang NU bahkan kakek saya anggota banser. Bapak berlatar belakang TNI-AL (KKO). Kalau anda katakan seorang yang berlumuran darah kemudian dipuji sebagai pahwalan Islam, pahlawan Bosnia. Apakah itu tidak boleh?
Anda tahu sahabat-sahabat nabi, dahulunya ada yang pernah berlumuran darah kaum muslimin. Kemudian mendapat hidayah Allah dan namanya menjadi mashyur dikalangan kaum muslimin. Sebut saja Khalid Bin Walid, salah seorang pemimpin pasukan kafir saat perang Uhud, dia yang memporak porandakan barisan Rasulullah bahkan sampai Rasulullah terluka. Namun setelah dia memeluk Islam, nama Khalid bin Walid terkenal sebagai pahlawan Islam. Kalau anda muslim, silahkan baca Sirah Nabawi.
Kalau anda katakan saat gerakan islam yang lain tiarap, kok harokah membesar, punya majalah, dll. Kami juga kena imbas, bahkan majalah kami di bredel. Ustadz kami diminta melapor ke Kodim, Koramil, dll.
Tulisan di blog anda ini lebih berisi fitnah dan menghukumi. Selama 10 tahun lebih, tidak pernah kami diajari radikalisme. Bahka untuk demonstrasi saja kami diharuskan minta izin orang tua, apalagi dalam hal lainnya. Tulisan anda sebagai bentu ketidak mengertian anda.