"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-NYA bershalawat untuk nabi.Hai orang-orang yang beriman,bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" (QS. Al-Ahzab [33]:56)
As-Sayyid Muhammad Alwy bin Abbas Al-Maliky adalah seorang ulama besar dari Makkah.Ketika berkunjung ke Indonesia sekitar tahun 1975.Beliau merasa kagum melihat umat Islam di negeri ini sangat mencintai nabi Muhammad SAW.Setiap bulan Rabiul Awal,tepatnya pada tanggal 12,secara serempat umat Islam Indonesia mengadakan peringatan maulid nabi mulai dari tingkat pusat,di istana negara,sampai tingkat bawah di berbagai desa dan kota,kelurahan,masjid,musholla,kantor bahkan rumah dan jamaah semuanya mengadakan peringatan Maulid nabi.
Bukan hanya itu,boleh dikatakan juga bahwa setiap hari Jum'at banyak kaum muslim yang membaca sejarah kelahiran nabi lewat shalawat Maulid Diba',Syaroful Anam,AL-barzanji,Simthuddurar,dsb.Bagi kaum muslim di Indonesia,peringatan maulid nabi telah mendarah daging.Hal itu telah berjalan selama puluhan bahkan ratusan tahun sejak masuknya Islam ke Indonesia.
Kemudian Sayyid Muhammad Al-Maliki dimohon oleh para muridnya terutama dari Indonesia untuk memberikan komentarnya terhadap pelaksanaan peringatan/haflah maulid terutama di Indonesia seperti pembacaan kitab Maulid Diba' yang disusun oleh Al-Imam AL Hafidz Abdurrahman bin Dayba' al Syaibani yang sangat terkenal dikalangan umat Islam Indonesia.Segeralah beliau menulis komentarnya itu dalam sebuah karyanya berupa ta'liqot terhadap kitab Mukhtashor Fissirotil Nabawiyah yang di susun oleh al Imam Abdurrahman Addayba'.Tulisan itu di terbitkan di Suraaya pada tahun 1941 H.
Setelah beliau menguraikan sedikit riwayatnya pengarang Maulid DIba' yang alim dalam bidang hadits itu,beliau menjelaskan bahwa sebenarnya ia kurang tertarik menguraikan persoalan hukum peringatan maulid nabi yang berjalan dan tersebar luas dikalangan umat Islam seluruh dunia.Saat ini banyak persoalan penting lainnya yang harus diselesaikan oleh umat Islam.Namun karena adanya desakan banyak pihak yang memohon pendapat beliau,beliau mengabulkannya sebab hal ini juga sebagai penyebaran ilmu.
Di samping itu bagi umat Islam Indonesia tentunya akan semakin mantap di dalam mengamalkan agamanya terutama dalam mencintai nabinya,lebih cinta daripada cinta pada dirinya dan seluruh dunianya.Dalam memperingati maulid nabi umat Islam tidak ragu-ragu lagi karena adanya sekelompok orang Islam yang datang dari luar dengan menyebarkan paham yang berbeda dan sering memprofokasi bahwa maulid nabi itu tidak perlu dan bahkan bid'ah dholalah dan ancaman neraka.
Sebelum menguraikan dalil-dalil hujjah dibolehkannya (jaiz) mengadakan haflah (peringatan) maulid nabi yang mulia,beliau mengutarakan tiga masalah penting sbb:
1. Kami berpendapat dibolehkannya peringatan maulid nabi yang mulia dan berkumpul untuk mendengarkan sejarahnya,mendengarkan pujian-pujian sesuai dengan haknya,memberi sedekah makanan dan menggembirakan hati umat Islam.
2. Kami tidak sependapat sunnahnya peringatan itu diadakan pada malam tertentu.Bahkan barang siapa yang berkeyakinan seperti itu maka ia telah berbuat bid'ah dalam agama,sebab mengingat dan menyebut nabi Muhammad SAW itu wajib pada setiap saat dan jiwa muslim wajib dipenuhi dengan mahabbah kepadanya (ta'aluq bihi).Akan tetapi hal itu akan lebih kuat daya tariknya bagi umat manusia (muslim) pada bulan dilahirkannya nabi Muhammad SAW yaitu bulan Rabi'ul Awal,dimana umat Islam berkumpul dan saling mengingatkan secara estafet mulai dari yang hadir kepada yang gaib (tidak hadir).
3. Pertemuan dalam haflah maulid ini merupakan wasilah (perantaraan) yang agung untuk berdakwah mengajak umat manusia beriman kepada Allah SWT.Perayaan ini merupakan kesempatan emas yang seharusnya tidak ditinggalkan.
Adapaun dalil-dalil dibolehkannya haflah dalam memperingati maulid nabi SAW :
a. Ungkapan rasa gembira dan senang dengan kelahiran nabi yang terpilih.
sesungguhnya haflah maulid nabi itu merupakan ungkapan rasa gembira dan terpilih.Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari di sebutkan bahwa siksaan yang diterima Abi Lahab diringankan setiap hari Senin karena ia pernah memerdekakan budaknya yang bernama Tsuwaibah,yang menyampaikan kabar gembira kepadanya atas kelahiran nabi Muhammad SAW.Orang kafir saja bisa dapat manfaat padahal ia ditetapkan tempatnya di neraka untuk selamanya.Bagaimana kalau orang mukmin?
Menanggapi kisah abu Jahal tersebut,Al-hafidz Syamsuddin Muhammad bin Nashiruddin bersyair:
" Jika si kafir itu tercela dengan kekal di neraka Jahim tetapi ia setiap hari senin diringankan siksanya sebab ia gembira dengan kelahiran Muhammad SAW.Maka bagaimana keyakinan anda jika ada orang yang selama hidupnya gembira dengan Ahmad dan ia mati dalam Islam."
b. Rasulullah SAW memuliakan hari kelahirannya.
Rasulullah SAW memuliakan hari kelahirannya dan bersyukur pada Allah SWT atas kenikmatan-NYA yang agung kepada beliau.Adanya beliau menjadi sebab menjadi bahagiannya segala yang wujud.Beliau mengungkapkan rasa syukur itu dengan cara berpuasa setiap hari senin.Ketika ditanya kenapa berpuasa hari senin?.Beliau menjawab:"Pada hari Senin itu,aku dilahirkan dan pada hari Senin itu Al-Qur'an di turunkan padaku."(HR. Muslim dalam bab shiyam).Hal ini mengandung makna perayaan,hanya saja bentuknya berbeda-beda.Peringatan tersebut bisa dilakukan dengan puasa,bersedekah makanan,berkumpul untuk berdzikir atau membaca shalawat nabi atau mendengarkan ceramah tentang akhlak Rasulullah SAW yang mulia.
c. Al-Qur'an memerintahkan kita agar selalu merasa gembira
Merasa gembira karena kedatangan rasulullah SAW di perintahkan dalam Al-Qur'an.Allah SWT berfirman "Katakanlah bahwa dengan anugrah Allah dan rahmat-NYA maka hendaklah mereka gembira dengan yang demikian itu." (QS.Yunus [10]:58).
Dalam ayat ini,Allah memerintahkan agar kita gembira dengan rahmat-Nya.Sedangkan Nabi Muhammad SAW adalah rahmat yang agung.Allah berfirman:"Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS.Al-Anbiya[21]:107).
d. Hubungan masa lampau dan kejadian agama yang agung.
Rasulullah SAW memperhatikan hubungan waktu dengan berbagai kejadian agung agama yang terjadi pada masa lampau.Ketika saat itu tiba,maka merupakan kesempatan untuk mengingat nabi Muhammad dan memuliakan hari kejadian itu.
Dalam sebuah hadis di sebutkan bahwa ketika beliau sampai di madinah dan melihat orang-orang Yahudi sedang berpuasa pada hari Asyura,beliau bertanya tentang itu.Maka di jawab bahwa mereka berpuasa sebab Allah telah menyelamatkan Nabi Musa pada hari itu dan menenggelamkan musuhnya yaitu Fir'aun.Mereka berpuasa untuk mensyukuri nikmat Allah.Maka Rasulullah SAW bersabda:"Kami lebih utama dengan Musa daripada kamu."Kemudian beliau berpuasa pada hari Asyura' terseebut.
e. Perayaan Maulid adalah bid'ah hasanah.
Sesungguhnya haflah Maulid itu belum ada pada zaman Rasulullah SAW.Hal itu berarti bahwa perayaan tersebut merupakan bid'ah,akan tetapi termasuk golongan bid'ah hasanah,karena hal itu termasuk dalam dalil syari'ah dan kaidah kulliyah.Maka bid'ahnya itu jika melihat bentuknya yaitu berkumpul,bukan dengan melihat satuannya,sebab satuannya itu terjadi pada zaman nabi.
f. Meningkatkan semangat bershalawat dan salam kepada Nabi SAW.
Maulid itu bisa meningkatkan semangat dalam bershalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW seperti yang diperintahkan dalam Al-Qur'an:"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatnya bershalawat atas nabi (Muhammad),wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab [33]:56).
Ada perbedaan makna shalawat.Jika shalawat itu berasal dari Allah,maka shalawat itu diartikan sebagai memberi rahmat.Jika shalawat itu berasal dari para malaikat,shalawat tersebut berarti memintakan ampunan.Dan jika shalawat itu berasal dari orang-orang mukmin,maka shalawat tersebut berarti berdoa supaya di beri rahmat.Hal ini berarti nabi SAW telah mendapatkan tiga bentuk shalawat yang berbea yang semuanya ditujukan kepada beliau:Allahumma shalli ala Muhammad.
Apapun amal yang bisa meningkatkan semangat dalam menjalankan syariat maka hal itu juga perintah syara'.Betapa banyaknya faidah-faidah membaca shalawat Nabi sehingga pena akan bersujud menyerah jika untuk menulis banyaknya atsar (bekas) dan pengaruh cahaya-cahaya shalawat Nabi.
g. Peringatan terhadapa mukjizat Nabi SAW .
Maulid itu mengandung peringatan terhadap berbagai mukjizat Nabi,dan mengenal riwayat hidup Nabi SAW.Bukankah kita diperintah untuk mengenal dan mengikutinya,meneladani akhlaknya,beriman dan membenarkan mukjizat serta ayat-ayatnya.Kitab-kitab maulid telah mendatangkan makna ini dengan sempurna.Banyak sumber menuturkan penuturan mukjizat Nabi Muhammad.Mukjizat terbesar beliau adalah Al-Qur'anul karim,yang keistemewaanya tidak lekang oleh waktu.Yang menjadi pembeda mukjizat nabi SAW dan mukjizat rasul lainnya adalah bahwa mukjizat rasul selain masih hidup.Namun,keunggulan Al-Qur'an dan khasiat setiap bagian di dalamnya tetap terjaga hingga saat ini sehingga bisa selalu diambil hikmahnya oleh segenap kaum muslimin karena dijaga kemurniaanya oleh Allah SWT sendiri.
h. Penjelasan atas sifat dan akhlak beliau yang sempurna.
Maulid nabi SAW merupakan arena untuk menjelaskan sifat-sifat beliau yang sempurna dan akhlak beliau yang utama.Di ceritakan bahwa para penyair datang bertamu kepada Rasulullah SAW dan menampilkan kasidah-kasidah.Beliau senang terhadap apa yang mereka perbuat dan membalas perbuatan itu dengan memberikan hadiah.Jika beliau rela terhadap madah (pujian) yang dinyanyikan kepadanya,mana mungkin beliau tidak rela terhadap orang-orang yang mengumpulkan dan menceritakan sifat dan akhlak beliau yang mulia.Ini sekaligus merupakan sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Nabi SAW dengan mengharap cinta dan ridhanya.
i. Meningkatkan kesempurnaan iman kepada Rasulullah SAW.
Mengenal berbagai sifat,mukjizat dan tanda kenabian dapat meningaktkan kesempurnaan iman kepada Rasulullah SAW secara signifikan.Selain itu hal ini juga dapat menambah rasa cinta sebab,pada dasarnya,watak manusia itu senang kepada kebaikan,baik jasmani maupun rohani,ilmu dan amal,tingkah laku dan keyakinan.
j. Disyariatkannya memuliakan Rasulullah SAW.
Jika memuliakan Rasulullah SAW itu disyariatkan dengan jelas dalam Al-Qur'an seperti surat Al-ahzab dan lain-lain,maka gembira akan kelahirannya dengan berkumpul mengadakan walimah-walimah adalah jelas merupakan ungkapan ta'dzim dan bersyukur kepada Allah.Hal inipun termasuk ibadah yang tentunya sangat dianjurkan.
JASAD PROF. DR. AS-SAYYID MUHAMMAD AL-MALIKI TOKOH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH YANG DITUDUH WAHABI PENGANJUR SYIRIK DAN BID’AH, JUGA DIPREDIKSI AKAN HANCUR JASADNYA, TERNYATA MASIH UTUH
~Setahun
pasca wafatnya Habib Muhammad bin 'Alwi Al-Maliki Al-Hasani Mekkah,
orang-orang Wahabi yang berniat mau menghinakan Habib Muhammad, karena
kebiasaan di Mekkah jika jenazah sudah hancur maka akan dipindah ke
tempat lain agar areal lama dimasukkan jenazah yang baru; kemudian orang
Wahabi melakukan penggalian makam beliau, awalnya mereka berharap agar
apa yang mereka temukan pasca 1 tahun adalah jenazah yang sudah hancur,
tapi apa dikata ?
Ternyata tidak sesuai dengan perkiraan sebelumnya, JENAZAH Tokoh Bid’ah menurut wahhabi Habib Muhammad masih UTUH Tidak hancur.
~2 tahun kemudian, mereka menggali kembali makam Habib Muhammad, apa dikata? JENAZAH Tokoh Bid’ah menurut wahhabi pun masih utuh, Tidak hancur, bahkan RAMBUT dan KUKU beliau terlihat tumbuh panjang.
~5 tahun kemudian, dilakukan hal yang sama, dan ternyata JENAZAH Tokoh Bid’ah menurut wahhabi juga Tidak hancur MASIH UTUH, bahkan TERCIUM AROMA WANGI YANG WANGINYA MELEBIHI WANGINYA KAYU GAHRU
Subhanallah… Kejadian ini sudah mentaubatkan orang-orang Salafi Wahhabi.
No comments:
Post a Comment